Tuesday, December 13, 2011

METODE KONEKSI PADA HARDDISK DRIVE & OPTICAL DRIVE





METODE KONEKSI PADA HARDDISK DRIVE  & OPTICAL DRIVE …

1.    Metode Koneksi HDD dan Optical Drive  …………………………..…..
1.1    Metode koneksi PIO  ……………………………………………...
1.1.1  Harddisk Controller  ……………………………………….
1.1.2  IO Bridge  ………………………………………………….
1.1.3  Versi atau standar koneksi PIO …………………………….
1.2    Metode koneksi ATA  …………………………………………….
1.3   Metode koneksi SATA  ……………………………………………

2.    Beberapa hal yang harus diperhatikan pada pemasangan HDD  ………...
2.1    Kompatibilitas harddisk drive dengan berbagai perangkat yang terpasang pada PC  ………………………………………………..
2.2    Penggunaan kabel konektor yang kompatibel dengan harddisk drive dan motherboardnya  ……………………………………….
2.3   Pengaturan metode koneksi pada BIOS  …………………………..

3.  Interface (Antarmuka)  ……………………………………………………



............................................................................................................................. 

 METODE KONEKSI PADA HARDDISK DRIVE  & OPTICAL DRIVE

       Perangkat penyimpanan utama yang banyak digunakan (terpasang) pada komputer tipe PC adalah harddisk drive dan optical drive. Kedua perangkat tersebut, yaitu harddisk drive dan optical drive sering disebut dengan nama storage. Di Indonesia, dalam bahasa sehari-hari, masyarakat umum menyebut harddisk drive dengan nama/sebutan harddisk saja, walaupun sebenarnya istilah harddisk dan harddisk drive memiliki makna yang berbeda. Sesuai dengan namanya, istilah harddisk mengacu pada pengertian lempengan piringan (cakram) keras, berbentuk bulat terbuat dari bahan sejenis logam yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data (informasi). Sedangkan harddisk drive adalah perangkat penggerak/pemutar/pembaca isi harddisk yang didalamnya meliputi (termasuk) harddisk itu sendiri. Harddisk yang wujudnya berbentuk cakram yang terdapat di dalam harddisk drive tersebut, sering disebut dengan nama platter. Istilah harddisk drive sering disingkat dengan nama HDD.


Perangkat penyimpanan yang lain selain harddisk drive adalah optical drive. Yang dimaksud optical drive di sini meliputi CD-ROM Drive, CD-RW Drive, DVD-ROM Drive, DVD Combo Drive, dan DVD-RW Drive. Fungsi dari masing-masing perangkat penyimpanan tersebut antara lain:

o    CD-ROM Drive berfungsi untuk menggerakkan/memutar CD dan membaca isi CD.
o    CD-RW Drive berfungsi untuk menggerakkan/memutar CD dan membaca isi CD ataupun menuliskan data/informasi ke CD.
o    DVD-ROM Drive berfungsi untuk menggerakkan/memutar CD atau DVD dan membaca isi CD atau DVD tersebut.
o    DVD Combo Drive berfungsi untuk menggerakkan/memutar CD atau DVD dan membaca isi CD atau DVD tersebut, juga dapat difungsikan untuk menuliskan data/informasi ke CD.
o    DVD-RW Drive berfungsi untuk menggerakkan/memutar CD atau DVD dan membaca isi CD atau DVD tersebut, serta dapat difungsikan untuk menuliskan data/informasi ke CD atau DVD tadi.





1.  Metode Koneksi HDD dan Optical Drive

   Terdapat berbagai macam metode koneksi pada harddisk drive ataupun optical drive. Beberapa metode koneksi yang umum digunakan pada komputer tipe PC yang beredar di Indonesia antara lain metode koneksi PIO, ATA dan SATA.


1.1   Metode koneksi PIO  

Istilah PIO merupakan kependekan dari Programmed Input Output. Pada metode koneksi PIO ini, proses transfer data dari harddisk drive atau optical drive ke memori utama ditangani atau dikontrol (dikendalikan) langsung oleh mikroprosesor. Mekanisme atau cara mikroprosesor dalam menangani proses transfer data dari harddisk drive menuju ke memori utama disajikan sebagai berikut:

Ø  Mikroprosesor menulis perintah pembacaan isi harddisk dan dikirimkan ke harddisk drive. Perintah ini dikirim melalui serangkaian bus dan IO Bridge (chipset) yang terdapat pada motherboard. Perintah ini kemudian diterima oleh kontroler harddisk yang terdapat pada board harddisk drive. Kontroler harddisk segera menerjemahkan perintah dari mikroprosesor tadi, dan selanjutnya membaca isi harddisk yang tersimpan pada sektor-sektor harddisk.



Ø  Setelah kontroler harddisk selesai membaca isi harddisk, maka kontroler harddisk mengakses langsung ke memori utama dan segera mentransfer data (isi harddisk) tadi menuju ke memori utama. 


 
1.1.1  Harddisk Controller

Harddisk controller adalah sirkuit yang menghubungkan atau menjembatani komunikasi antara prosesor atau CPU (Central Processing Unit) dengan harddisk. Harddisk controller ini bertugas menerima dan menerjemahkan perintah dari CPU untuk melaksanakan penulisan ataupun pembacaan isi harddisk (data-data yang tertulis pada sektor-sektor harddisk). Istilah HardDisk Controller biasa disebut (disingkat) dengan nama HDC. Dapat pula dikatakan bahwa harddisk controller adalah interface (antarmuka) yang menghubungkan CPU dengan harddisk sehingga memungkinkan CPU (komputer) dapat membaca informasi/isi harddisk ataupun menulis informasi ke hard disk. HDC inilah yang mengontrol transfer data dari harddisk atau transfer data menuju ke harddisk.
Harddisk drive umumnya terhubung ke motherboard (tempat CPU terdapat) melalui sebuah kemasan kabel khusus yang salah satu ujungnya memiliki konektor yang menancap ke konektor pasangannya di motherboard dan pada ujung lainnya memiliki konektor yang menancap ke konektor pasangannya di harddisk drive.
Pada awalnya, harddisk controller ini berbentuk kartu yang biasanya disebut dengan nama disk controller card, dikemas terpisah dari harddisk drivenya. Kartu controller tersebut umumnya ditancapkan/diselipkan pada slot ISA atau slot PCI. Namun, pada harddisk-harddisk modern jaman sekarang, harddisk controller ini diintegrasikan langsung (dikemas menjadi satu) dengan harddisk drivenya. Harddisk controller tersebut terdapat pada papan sirkuit yang biasanya berada di bagian bawah harddisk drive. Di pasaran Indonesia, sekarang ini (tahun 2011), sebagian besar harddisk drive yang beredar di masyarakat, dilengkapi harddisk controller yang menggunakan (menyediakan) interface PATA atau SATA. Interface PATA disebut juga dengan nama ATA, IDE, UDMA, ataupun ATAPI.
Harddisk controller pada harddisk drive tipe PATA sering disebut dengan nama IDE Controller (kontroler IDE). Sedangkan harddisk controller pada harddisk drive tipe SATA sering disebut dengan nama SATA Controller (kontroler SATA). Harddisk drive tipe PATA dan SATA ini banyak ditemukan pada komputer (PC) yang digunakan di rumah-rumah ataupun di kantor-kantor.
Pada komputer-komputer (PC) kelas high end (berharga mahal), misalnya pada PC jenis workstation profesional dan server yang biasa digunakan untuk komputer jaringan, umumnya menggunakan harddisk drive tipe SCSI ataupun Serial Attached SCSI.  Harddisk controller pada harddisk drive tipe SCSI disebut dengan nama SCSI Controller (kontroler SCSI), dan harddisk controller pada harddisk drive tipe Serial Attached SCSI disebut dengan nama Serial Attached SCSI Controller (kontroler Serial Attached SCSI). Interface SCSI dan Serial Attached SCSI ini berbeda dengan interface ATA maupun SATA.

1.1.2  IO Bridge

Istilah IO Bridge berasal dari bahasa Inggris, merupakan kependekan dari Input/Output Bridge. Yang dimaksud IO Bridge di sini adalah chipset yang terdapat pada motherboard. Pada motherboard-motherboard yang menggunakan mikroprosesor tipe lama, misalnya mikroprosesor yang berbasis mikroarsitektur Intel P6 (misalnya Pentium III, Pentium II, Pentium Pro) atau mikroprosesor produk-produk sebelumnya (Pentium MMX, Pentium Classic, 80486, dan lain-lainnya), chipset ini terdiri dari chip northbridge dan southbridge. Patut dicatat bahwa metode koneksi PIO ini umumnya hanya terdapat pada komputer-komputer tipe lama. Dengan demikian, untuk lebih jelasnya, pada metode koneksi PIO, perjalanan perintah pembacaan isi harddisk yang diberikan oleh mikroprosesor dan pengiriman data dari harddisk ke memori utama, akan mengikuti alur sebagai berikut:

Pada komputer-komputer tipe baru, tidak lagi menggunakan metode PIO ini. Biasanya, komputer-komputer (PC) modern menggunakan metode koneksi ATA atau SATA. Proses pengiriman data dari harddisk menuju ke memori utama tidak lagi ditangani oleh mikroprosesor, tetapi ditangani oleh chipset yang ada pada motherboard. Dengan demikian kerja mikroprosesor menjadi tidak terganggu. Mikroprosesor tersebut dapat mengerjakan tugas-tugas lainnya, sehingga kerja komputer secara keseluruhan menjadi lebih cepat.
Motherboard-motherboard modern yang masih menggunakan sistem chipset konvensional, misalnya motherboard yang berbasis pada mikroprosesor bermikroarsitektur Intel Core (Core 2 Solo, Core 2 Duo, Core 2 Quad, Core 2 Extreme, dan lain-lainnya) atau bermikroarsitektur Netburst (Pentium D, Pentium 4), chipset tersebut juga terdiri dari chip northbridge dan southbridge. Chip northbridge biasanya disebut dengan nama MCH (Memory Controller Hub) atau GMCH MCH (Graphics and Memory Controller Hub), dan chip southbridge biasanya disebut dengan nama ICH (Input Output Controller Hub).
Motherboard-motherboard yang berbasis pada mikroprosesor bermikroarsitektur Nehalem, misalnya Core i7 Bloomfield, IO Bridge tadi terdiri dari chip IOH (Input Output Hub) dan ICH (Input Output Controller Hub). Sedangkan pada motherboard yang berbasis pada mikroprosesor bermikroarsitektur Westmere, misalnya Core i5 Clarkdale dan Core i3 Clarkdale, IO Bridge tersebut berupa chip tunggal, yaitu PCH (Platform Controller Hub).


1.1.3  Versi atau standar koneksi PIO

Terdapat beberapa versi atau standar koneksi PIO yang masing-masing memiliki  kecepatan transfer data maksimum yang berbeda. Beberapa versi atau standar koneksi PIO tersebut disajikan pada tabel berikut:



Model koneksi PIO ini lebih lamban dibandingkan model koneksi yang lebih modern, yaitu model koneksi ATA maupun SATA.



1.2   Metode koneksi ATA 

ATA kependekan dari Advanced Technology Attachment. ATA merupakan salah satu metode koneksi pada perangkat penyimpanan (storage), misalnya pada harddisk drive atau optical drive. Dapat pula dikatakan bahwa ATA merupakan interface yang menghubungkan harddisk drive atau optical drive dengan motherboard yang kendali atau kontrolernya terintegrasi (terdapat) pada harddisk drive atau optical drive tadi. Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa metode koneksi ATA berbeda dengan metode koneksi PIO. Jika pada metode koneksi PIO, proses transfer data dari harddisk menuju ke memori utama ditangani langsung oleh mikroprosesor. maka pada metode koneksi ATA, proses transfer data dari harddisk menuju ke memori utama tidak lagi ditangani oleh mikroprosesor, tetapi ditangani oleh chipset yang ada pada motherboard. Dengan demikian kerja mikroprosesor menjadi tidak terganggu. Mikroprosesor tersebut dapat memproses/mengerjakan data-data atau tugas-tugas lainnya, sehingga kerja komputer secara keseluruhan menjadi lebih cepat.
Istilah ATA sering disebut dengan berbagai nama, antara lain IDE, UDMA, ATAPI, atau PATA. Istilah IDE merupakan kependekan dari Integrated Drive Electronics atau Integrated Device Electronics. UDMA kependekan dari Ultra Direct Memory Access. ATAPI kependekan dari Advanced Technology Attachment Packet Interface atau Advanced Technology Attachment Packet Protocol Interface. Sedangkan PATA merupakan kependekan dari Parallel ATA atau Parallel Advanced Technology Attachment. Sebenarnya, istilah Parallel ATA ini mengacu pada metode sinyal data pada kabel data. Sesuai dengan namanya, Parallel ATA bekerja menggunakan sinyal paralel.
Terdapat beberapa versi atau standar koneksi ATA. Standar koneksi ATA ini lebih dikenal dengan nama standar koneksi UDMA. Versi atau standar koneksi yang berbeda, memiliki kecepatan transfer data maksimum yang berbeda. Berikut ini disajikan beberapa standar koneksi UDMA beserta kecepatan transfer data maksimumnya.


   UDMA mode 6, selain disebut juga dengan nama UDMA/133 dan ATA/33, sering pula disebut dengan nama ATA-7 atau ATAPI-7.
Harddisk drive ATA atau optical drive ATA, biasanya menggunakan kabel konektor 40 pin. Kabel konektor ini akan menghubungkan kedua perangkat tersebut dengan motherboard. Baik pada harddisk drive/optical drive ATA maupun motherboard pasangannya, juga terdapat konektor 40 pin tempat tertancapnya kabel konektor 40 pin tadi.



1.3   Metode koneksi SATA 

SATA kependekan dari Serial ATA atau Serial Advanced Technology Attachment. SATA juga merupakan salah satu metode koneksi pada harddisk drive atau optical drive. Seperti halnya ATA, dapat pula dikatakan bahwa SATA merupakan interface yang menghubungkan harddisk drive atau optical drive dengan motherboard yang kendali atau kontrolernya terintegrasi (terdapat) pada harddisk drive atau optical drive tadi. Perbedaan ATA dengan SATA terletak pada metode sinyal data pada kabel data. Metode koneksi ATA bekerja menggunakan sinya paralel, sedangkan metode koneksi SATA bekerja secara serial. Teknologi SATA memberikan peluang penggunaan kabel yang lebih panjang tetapi lebih ringkas dan memiliki kemampuan transfer data yang lebih cepat. Terdapat beberapa versi atau standar koneksi SATA yang memiliki kecepatan transfer data maksimum yang berbeda. Berikut ini daftar standar koneksi SATA.



Kecepatan transfer data maksimum pada model koneksi SATA lebih cepat dibandingan model koneksi ATA maupun PIO. Sebenarnya masih banyak metode koneksi lainnya yang tidak dibahas di sini. Berikut ini disajikan gambar konektor SATA yang terdapat pada harddisk drive tipe SATA dan konektor SATA yang terdapat pada motherboard, serta kabel konektor tipe SATA. Konektor SATA yang terdapat pada motherboard masa kini (2011) umumnya lebih dari satu buah. Sedangkan pada motherboard-motherboard tipe lama (untuk Pentium III atau sebelumnya), konektor SATA ini tidak ada, karena chipset pada motherboard tersebut memang tidak mendukung teknologi SATA.



2.  Beberapa hal yang harus diperhatikan pada pemasangan HDD

Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika akan memasang sebuah harddisk drive ke sebuah PC. Hal-hal tersebut antara lain:

o  Kompatibilitas harddisk drive dengan berbagai perangkat yang terpasang pada PC
o    Penggunaan kabel konektor yang kompatibel dengan harddisk drive dan motherboardnya.
o    Pengaturan metode koneksi pada BIOS


2.1    Kompatibilitas harddisk drive dengan berbagai perangkat yang terpasang pada PC

Jika akan memasangkan/merakitkan harddisk drive ke sebuah PC, perhitungkan kompatibilitas (kesesuaian) harddisk drive tersebut dengan berbagai perangkat keras yang telah terpasang pada PC, terutama kompatibilitas dengan motherboardnya, khususnya dengan chipsetnya, yaitu chipset yang ada di motherboard. Perlu diketahui bahwa chipset inilah yang mengatur atau menentukan spesifikasi harddisk drive yang cocok (kompatibel) dipasangkan pada motherboard (PC) tadi. Jangan memasangkan tipe/jenis harddisk drive di luar spesifikasi yang telah ditentukan/disyaratkan oleh chipset tersebut. Bila hal ini dipaksakan, masalah-masalah baru akan timbul. Misalnya:

Ø  Harddisk drive tidak dapat dideteksi dengan sempurna, atau bahkan tidak dapat dideteksi sama sekali (no detect) dan dianggap tidak ada.
Ø  Kapasitas harddisk tidak dapat dibaca sempurna. Misalnya, harddisk yang berkapasitas 80 GB hanya dibaca 30 GB, harddisk yang berkapasitas 20 GB hanya dibaca 8 GB, dan seterusnya.
Ø  Sistem operasi atau data-data/program yang tersimpan di dalam harddisk tidak dapat dibaca sempurna.
Ø   Atau masalah-masalah lainnya yang merugikan pengguna sendiri.

Terdapat beberapa cara untuk mengetahui spesifikasi harddisk yang kompatibel dipasangkan pada PC (motherboard) tersebut, antara lain:

Ø  Melihat di buku manual motherboardnya.
      Bila membeli motherboard baru, biasanya disertakan buku manual motherboard yang bersangkutan yang di dalamnya juga terdapat informasi tentang perangkat-perangkat yang kompatibel dengan motherboard tersebut, salah satunya adalah spesifikasi dari storage (harddisk drive dan optical drive) yang kompatibel dengannya. Apabila informasi tentang storage ini tidak tersedia, carilah informasi tentang jenis chipsetnya. Dengan mengetahui jenis chipset yang terpasang pada motherboard, dapat diketahui jenis harddisk drive yang kompatibel dengan motherboard yang bersangkutan. Informasi ini dapat di lihat di daftar chipset itu sendiri.
Ø  Melihat/mengunjungi situs motherboardnya di internet.
      Jika tidak memiliki buku manualnya, informasi tentang spesifikasi harddisk drive yang kompatibel dengan motherboard tersebut dapat dilihat pada situs di internet yang disediakan oleh pabrik pembuat motherboard tadi. Seringkali pada situs tersebut terdapat berbagai informasi seputar motherboard hasil produksinya, termasuk intormasi tentang spesifikasi dari storage (harddisk drive dan optical drive) yang kompatibel dengan motherboard yang bersangkutan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, jika informasi tentang storage ini tidak tersedia, carilah informasi tentang jenis chipsetnya. Dengan mengetahui jenis chipset yang terpasang pada motherboard, dapat diketahui jenis harddisk drive yang kompatibel dengan motherboard yang bersangkutan. Informasi tentang spesifikasi harddisk drive yang kompatibel dengan motherboard dapat di lihat di daftar chipset tadi.
Ø  Melihat langsung jenis chipsetnya
       Untuk mengetahui spesifikasi harddisk yang kompatibel dipasangkan pada PC (motherboard) juga dapat dilakukan dengan cara melihat langsung jenis chipsetnya. Pada permukaan atas chipset biasanya tertulis kode atau informasi yang menandakan jenis/tipe chipset itu sendiri. Kadangkala chipset yang ada pada motherboard tertutup oleh heatsink. Agar dapat melihat/membaca kode/informasi ini, heatsink tersebut harus dilepaskan terlebih dahulu. Dengan mengetahui jenis chipset yang terpasang pada motherboard, dapat diketahui jenis harddisk drive yang kompatibel dengan motherboard yang bersangkutan. Setiap jenis chipset menghendaki spesifikasi harddisk drive tertentu. Informasi ini dapat di lihat di daftar chipset tadi.
Ø  Melihat spesifikasi harddisk drive yang kompatibel atau jenis chipsetnya dengan bantuan software-software tertentu.
    Terdapat software-software tertentu yang dapat membantu memberikan informasi tentang jenis chipset ataupun spesifikasi harddisk yang sesuai dipasangkan dengan motherboard yang sedang digunakan. Dengan cara menjalankan software tersebut maka informasi tadi bisa didapatkan. Contoh software-software seperti ini antara lain Sisoft Sandra, Aida, dan lain-lainnya. Software Sisoft Sandra ataupun Aida dapat dijalankan pada komputer-komputer (PC) yang berbasis pada sistem operasi Windows.


2.2    Penggunaan kabel konektor yang kompatibel dengan harddisk drive dan motherboardnya.

Kabel konektor harddisk drive turut memegang peranan dalam penentuan kompatibilitas antar perangkat yang terpasang. Sebaiknya digunakan kabel konektor yang kompatibel dengan spesifikasi harddisk drive yang digunakan dan juga kompatibel dengan motherboard yang ada. Pemilihan spesifikasi kabel konektor yang salah (incompatible) dapat menimbulkan masalah-masalah baru, misalnya:

Ø  Sistem operasi (Windows) yang telah diinstalkan (tersimpan) di dalam harddisk, tidak dapat ditampilkan di layar monitor. Hal seperti ini sering terjadi di masyarakat misalnya karena:
     Harddisk drive yang digunakan merupakan harddisk drive tipe ATA/100 atau ATA/133, motherboard (chipset) yang digunakan mendukung perangkat penyimpanan tersebut, namun kabel konektor harddisk drive yang terpasang bertipe ATA/33 (lebih rendah dari spesifikasi harddisk drivenya). Kondisi semacam ini dapat mengakibatkan proses instalasi sistem operasi Windows dapar berjalan lancar, namun, sistem operasi Windows yang telah tersimpan di dalam harddisk tidak dapat dimunculkan di layar monitor.
Ø Atau masalah-masalah lainnya yang dapat merugikan pengguna/pemilik PC.



2.3   Pengaturan metode koneksi pada BIOS

Kadang-kadang pada BIOS tersedia menu-menu pilihan metode koneksi perangkat penyimpanan, misalnya PIO 0, PIO 1,….., PIO 6, ATA 33, ATA 66, …. dan seterusnya. Sebaiknya dipilih model/standar koneksi yang sesuai dengan yang terpasang saat itu, atau dipilih menu pilihan AUTO (apabila ada). Menu pilihan metode koneksi PIO, umumnya hanya terdapat pada komputer-komputer tipe lama, yaitu komputer yang berbasis Pentium III atau sebelumnya, atau yang setara/sejaman dengannya. Pada komputer-komputer tipe baru (tahun 2011) menu pilihan PIO dipastikan tidak ada.
Perlu diingat bahwa kesalahan dalam pemilihan model/standar koneksi dapat menimbulkan masalah-masalah baru, misalnya kerja komputer menjadi lambat, atau masalah-masalah lainnya.




3.  Interface (Antarmuka)

Pada penjelasan-penjelasan terdahulu terdapat istilah interface. Sebagian pengguna komputer belum mengerti makna istilah interface tersebut. Sebagai pelengkap, berikut ini disajikan makna/arti dari istilah interface dan beberapa hal yang berkaitan dengan istilah interface tadi.
Istilah interface sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi antarmuka. Dalam pengertian umum, interface adalah sebuah titik, perbatasan, atau permukaan yang merupakan pertemuan antara dua perangkat yang berbeda. Interface ini merupakan tempat tersambungnya kedua perangkat tadi, sehingga perangkat yang satu dapat berhubungan dengan perangkat lainnya.
Dalam lingkup ilmu komputer, interface adalah sebuah perangkat (alat) atau konsep yang mengacu pada titik interaksi (pertemuan) antar komponen, baik berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Dengan bantuan interface inilah maka sebuah hardware, misalnya kartu grafis, atau sebuah software, misalnya internet browser, secara independen dapat berkomunikasi dengan komponen lain melalui sistem input/output ataupun terhubung via protokol.
Di bidang elektronik dan teknik komputer, istilah interface dapat bermakna:
Ø  Pertemuan fisik antara dua subsistem atau perangkat.
Ø  Sirkuit atau bagian dari subsistem yang mengirim atau menerima sinyal ke/dari subsistem lainnya.
Dengan demikian, dalam lingkup pengetahuan tentang hardware (perangkat keras), istilah interface dapat diartikan sebagai sebuah arsitektur yang menghubungkan dua buah subsistem atau perangkat, yang di dalamnya juga meliputi desain soket dan konektor, jumlah/tipe kabel (jalur listrik) serta pensinyalan listrik yang dilewatkan pada kabel tersebut. Contoh interface perangkat keras antara lain kartu interface jaringan, port USB, port paralel, port serial, kartu PCI, dan lain-lainnya. Interface perangkat keras tersebut berfungsi menghubungkan perangkat yang satu ke perangkat lainnya. Pengertian interface ini juga mencakup berbagai macam bus yang menghubungkan antar komponen komputer termasuk bus yang digunakan pada berbagai port tadi.





Berbagai macam port pada panel belakang motherboard


Seperti telah disinggung sebelumnya, selain terdapat interface perangkat keras, terdapat pula interface perangkat lunak (software interface). Interface perangkat lunak ini dapat menjadi sarana yang menghubungkan perangkat-perangkat yang berbeda jenis/level/tingkatannya. Misalnya menghubungkan sebuah sistem operasi (operating system) dengan perangkat keras, atau dengan aplikasi atau program yang berjalan pada sistem operasi tersebut.
Dalam dunia komputasi, pengertian interface ini juga dapat merujuk ke sebuah sarana yang menjadi ‘titik pertemuan antara komputer dengan penggunanya’, yang mengakibatkan pengguna tersebut dapat berinteraksi (berkomunikasi) dengan komputer yang digunakannya. Titik pertemuan atau perangkat keras yang menjadi penghubung antara komputer dengan penggunanya tersebut dapat berupa perangkat periferal, misalnya keyboard dan monitor. Melalui keyboard inilah pengguna dapat memberikan informasi atau perintah ke komputer, dan komputer memberi informasi ke pengguna melalui monitor.
Sedangkan sarana berupa perangkat lunak yang menghasilkan tampilan grafis yang tampak di layar monitor yang menjadi penghubung langsung ke pengguna disebut dengan nama user interface (antarmuka pengguna). User interface ini berfungsi sebagai ‘titik pertemuan’ atau penghubung antara pengguna dengan sistem operasi (Operating System), sehingga komputer dapat dioperasikan seperti yang diharapkan. Lebih jelasnya, dapat pula dikatakan bahwa user interface adalah tampilan yang diberikan oleh suatu sistem operasi, yang tampak di layar monitor dan dapat dilihat langsung oleh user (pengguna atau operator komputer). Tampilan ini umumnya dibuat sesederhana mungkin dengan tujuan mempermudah kerja user dalam mengoperasikan komputer. Contoh tampilan tersebut antara lain icon-icon yang ditampilkan pada aplikasi Windows dan gambar kursor mouse yang terlihat di layar monitor. Icon-icon dan kursor tersebut merupakan bagian dari user interface (antarmuka pemakai) yang disajikan dalam bentuk grafis (gambar). Dengan kata lain, user interface adalah bagian dari suatu program interaktif komputer yang mengeluarkan pesan-pesan dan menerima perintah dari pemakai komputer (pemakai terminal).
User interface yang penyajiannya berbasis pada grafis (berbentuk gambar) sering disebut dengan nama GUI (Graphical User Interface). Secara umum, tampilan pada program yang penyajiannya berbasis pada grafis dapat juga disebut dengan nama GUI. Dengan demikian, icon-icon tadi, pulldown menus dan kursor mouse adalah bagian dari GUI. Perlu diketahui bahwa GUI merupakan cara standar yang umum digunakan oleh pengguna komputer untuk berinteraksi atau berhubungan (berkomunikasi) dengan komputernya. Contoh beberapa GUI yang terkenal antara lain Windows, Macintosh dan Motif.
Jika pengguna komputer mengakses ke internet, maka terdapat pula interface (‘titik pertemuan’) yang menjadi penghubung komputer ke internet, misalnya internet protocol. Protocol adalah kumpulan aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data yang terjadi antar perangkat komunikasi, agar komunikasi tersebut dapat berlangsung lancar dan benar. Protocol tersebut menangani hal-hal yang berkaitan dengan cara komputer berinteraksi. Di dalamnya termasuk format dari pesan yang akan dipertukarkan dan cara menangani kesalahan transmisi data. Umumnya protokol menangani tiga aspek utama komunikasi, yaitu:
o    Bagaimana data direpresentasikan dan dikodekan
o    Bagaimana data ditransmisikan
Bagaimana kesalahan dan kegagalan diketahui dan cara penanganannya.
Secara gamblang dapat dijelaskan bahwa protokol adalah bahasa atau prosedur hubungan yang digunakan oleh suatu sistem komputer dalam berkomunikasi dengan sistem lainnya, sehingga keduanya dapat berhubungan dengan lacar dan benar. Agar dapat berkomunikasi, kedua sistem harus menggunakan protokol yang sama. Dapat juga dikatakan bahwa protokol merupakan kesepakatan mengenai bagaimana komunikasi akan dilakukan.





0 comments: